Saturday, April 14, 2007

basahi jiwaku sirami hatiku


PADI, sebagai group band ingin mengarahkan dan mengajak berfikir kepada mereka yang masih ektrim memahami teks. Dan mereka yang masih menutup diri dalam memahaminya. Bahwa buku PADI yang berjudul ?Basahi Jiwaku Sirami Hatiku? mempunyai misi untuk menjelaskan sisi Filosofi yang terpendam, seiring dengan perkembangan realita kehidupan. Barangkali penafsiran-penafsiran teks lagu PADI inilah yang kemudian nantinya akan membantu mencerahkan pemahaman terhadap realita atau syair lagu agar tidak menutup diri.
SIAPA GERANGAN DIRINYADibikin di Bab awal, secara kebetulan ini Bab Favorit gw! Sekali baca, nusuk banget gitu loh?daleeeeeeem? ;-). Seperti kita tahu, lagu ini kan terinspirasi dari perjalanan hidup seorang pilot yang hidup di suatu jaman jadul, yang berkorespondensi dan jatuh cinta dengan seseorang yang sebetulnya dia tidak begitu mengenal "apa dan siapa" (?) orang tersebut. Menurut sang penulis, kalo kita sedang punya keinginan atau punya rasa cinta. Seseorang akan menjadikan pujaannya seperti malaikat yang menjelma dalam dirinya. Menafikan keburukan, dan tak berhenti melihat kebaikan sang pujaan. Setelah itu kita diberi nasihat oleh sang penulis, mending kalau puja dan puji kita kepada pujaan kita itu akan melirihkan dan memberikn asekuntum bunga yang berlapiskan rindu (sebagai hadiah atau ucapan terimakasih atas kekaguman tentunya). Bagaimana bila pujian itu menjadi kasih tak sampai? Karena sesungguhnya segala puja-puji itu hanya untuk Tuhan semata. Hendaknya pemuja cinta merelakan cintanya dan menghentikan langkahnya agar tidak terhantam penyesalan yang bertubi-tubi.ELOKKalo kita dengerin nih lagu, dan mengartikan liriknya secara harfiah. Sudah pasti membayangkannya kalo kata "elok" ini ditujukan tatkala kita mengangumi ke-elokan seseorang, tepatnya yaitu ketika seorang lelaki mengangumi keelokan seorang wanita. (Kayaknya ga mungkin kita perempuan membayangkan "keelokan" seorang lelaki?) Tetapi sesungguhnya, kemuliaan seorang hamba itu tidaklah terletak pada wajahnya, akan tetapi terletak pada keelokan budi pekertinya. Setelah kita baca lebih jauh perenungan dari penulisnya, kita dihadapkan juga pada kerangka berfikir untuk memandang keelokan alam semesta beserta isinya. "Tuhan telah menciptakan bumi beserta isinya yang berupa keelokan. Hal ini menegaskan keyakinan tentang keindahan bahwa seluruh hidup ini bercermin pada keelokan?". Pada akhirnya, bahwa seluruh manusia itu tidak ada yang memahami rahasia kehidupan ini sebelum dia menemukan keelokan dalam jiwanya.TERNYATA CINTA
Di lagu "Ternyata Cinta", selama ini mungkin kita cukup berfikir pendek kalau mendengar lirik lagu itu akan membuat kita terbang melayang memikirkan si "dia", tapi disini kita dibawa oleh penulisnya untuk tidak hanya memikirkan cinta seperti itu saja. Yaitu cinta kita kepada "DIA' bukan "dia". Kebahagiaan seorang manusia itu adalah ketika mendapatkan kemuliaan cinta dan kembali kepada cinta sejatinya. Cinta yang tulus, mengajarkan kita agar takut kepada kematia. Orang yang sering menyebut cinta, belum tentu dipastikan cintanya seteguh perkataanya. Ketika bicara cinta,semestinya lisan memperbayak diam, dan membiarkan cinta berbicara dalam nuraninya (Duh?keren banget ga tuh kata-katanya!).MENEROBOS GELAP
Dari awal kita mencerna lirik ini, berderet pantun nasihat sudah kita dapatkan. Dipertegas dengan perenungan sang penulis, ketika manusia dalam kegelapan, tidak ada penyelamat kecuali dirinya sendiri. Pada alam kegelapan yang dimasuki manusia sebenarnya telah tersimpan beberapa pertanyaan dan jawaban bagi dirinya, yaitu pertanyaaan tentang terjebaknya dia di alam kegelapan dan jawaban atas keresahan dia di alam kegelapan itu. Sebenarnya jalan keluar menuju kegelapan itu sudah ada, masalahnya terletak pada manusia itu sendiri yang selalu mengeraskan hati dan menutup dirinya melihat rahasia-rahasia itu.MENANTI SEBUAH JAWABAN
Naaah?topik ini juga kayaknya lumayan gw senengin ;-) tau sendiri deeh, lagu ini udah jadi hits banget. Terutama bagi mereka yang suka lagu ini yang katanya... karena lumayan "kena di hati" gara-gara belum mendapatkan jawaban dari "pujaan hatinya". Disini penulis mencoba memberi petuah bijaknya, bahwa harapan itu seluruhnya ditumpukan kepada Tuhan, tidak ada harapan yang bertumpu kepada manusia melainkan sedikit. Hendaknya harapan kepada cinta yang menjadi sebuah penantian/menanti sebuah jawaban tidak mengeruhkan pikirannya tapi malah memberikan arti. Sifat manusia yang selalu menginginkan jawaban yang memuaskan hasrat hatinya ternyata menyertanya dalam luka. Pada intinya: Menghadapi kenyatan adalah jawaban dari menanti sebuah jawaban. Apabila berkehendak, tidak ada yang bisa menghalangi kehendak-NYA. Jadi apapun yang terjadi terjadilah.MASIH TETAP TERSENYUMDi bab ini, penulis lebih menekankan akan makna dari "tersenyum". Senyuman menandakan kesiapan orang menjalani hidup dan yang berpaling dari senyuman termasuk orang yang belum berserah diri. Cobaan macam apapun tetap dijadikan medan untuk meluaskan senyuman. Ada yang menarik tulisan di bab ini, tepatnya di halaman 94. Penulis mencoba merangkaikan judul-judul lagu Padi menjadi rangkaian kata-kata yang berkesinambungan. Bunyinya seperti ini: "Cahaya kesabaran membuat hati tetap tersenyum bahkan bercahaya seperti bintang dilangit. Senyuman yang diartikan kini menjadi kisah perjalanan cinta-cinta suci dalam jiwa-jiwa mahadewi. Hati yang tersenyum berubah seperti bidadari yang diibaratkan seperti kekasih jiwa sendiri. Senyum adalah sesuatu yang indah pada cobaan hidup, dia mengajarkan nurani agar menjadi bijak dengan sesuatu yang tertunda. Bukan saja pada dunia, tetapi juga pada lain dunia. Semua senyuman dunia mata tetap berpijak diatas dunia, meski dunia hitam, rapuh, dan patah, demi cinta yang ada, tetaplah tersenyum?".Sebetulnya bukan cuma di bab ini saja terdapat rangkaian kata yang diambil daru judul-judul lagu Padi. Di "Salam Penutup" lebih banyak lagi judul yang diambil ;-).BUKAN AKHIR DUNIADari lirik lagunya saja kita sudah dapat menebak makna-nya, Disini terdapat kata-kata bijak dari pencipta lirik "Tatkala disaat jiwa meredup, saat kegelapan menyelimuti, sisakan satu ruang untuk bercermin. Dengarkan kata hatimu untuk bercermin, jangan pernah berhenti mengejar semua mimpimu. Karena ini bukanlah akhir dunia?". Kemudian penulis hanya mencoba untuk menegaskan tentang "akhir dunia" itu, kita sebaiknya perlu takut akan HARI KEMUDIAN. Dimana hari tersebut akan menggantungkan kebaikan, dengan membakar keburukan.TAK HANYA DIAMSebuah tujuan tidak akan sempurna jika seseorang hanya diam atau mencari kesenangan semata, melainkan tujuan dicapai dengan mencari rahmat melalui berkah dan garis tujuan hidupnya. Tujuan dari cinta adalah cinta itusendiri. Tujuan hidup untuk menghidupkan cinta dan menyapu kebimbangan. Balasan cinta bukanlah harat dunia, tetapi cinta itu sendiri. Cinta yang berada didalam jiwa tidak ingin berdiam diri, dia ingin berbuat dan hidup seperti manusia lainnya. Sebab cinta adalah cinta itu sendiri, bukan apa-apa. Manusia hanya menghadirkannya dalam hati agar mengenal waktu.Hati yang penuh cinta hanya pasrah kepada cinta itu sendiri, dan menundukkan semua rasa kepada kepada kepatuhan ketundukan jiwa. Cinta yang berdasarkan kepatuhan akan berakhir dengan kemuliaan dan bersatu dalam cinta selamanya.PROLOGPenulis mengatakan, ketika kita belum bersemangat dalam hidup, maka dengarlah lagu intro. Maka seketika kita akan tersinpirasi. Intro dalam musik ini merupakan kepenatan jiwa yang berkepanjangan, atau kejenuhan dalam alam benak pikiran yang mengganjal ketika tertikam beberapa persoalan. Semestinya, orang yang ,menjalani hidup tidak terlalu larut dalam perasan bersalah, tetapi membenahinya dengan beberapa perbaikan. Kehidupan memerlukan bimbingan petunjuk Tuhan agar jalan setapak dapat terlihat jelas dalam pandangan mata walaupun kegelapan menyertai kita. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam hidup, sampai berlarut-larut. Semua ada jalan keluar dan semua berjalan apa adanya.

2 comments:

Dika N' RoLL said...

Buat buku yg satu ini, gw ga bisa ngomong apa2 deh... ini buku terbaik kedua yg pernah gw baca seumur hidup gw selain Al-Quran.

buat pengarangnya: SUMPAH DEMI ALLAH.. Farrel emang Jenius!!

Buat PADI: Most favorite Band on my life forever n never....

Buat yg punya blog ini: Salut!! karna lo ga salah tampilin buku ini diBolg lo. Lo emang Pintar!

Makasih ya....

apristia said...

ni tulisan ko banyak bgt tanda tanyanya,padahal bukan merupakan kalimat tanya.pemahaman bhs Indonesianya kudi ditingkatin nih.tanda tanya khusus untuk kalimat tanya ya..bukan kalimat biasa.ok