Wednesday, April 18, 2007

'NAGABONAR JADI 2', Apa Kata Dunia Nanti?

Pemain: Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno, Lukman Sardi, Uli Herdiansyah Film sekuel dari Nagabonar (1987) berkisah tentang hubungan Nagabonar (Deddy Mizwar) dan putranya, Bonaga (Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak muda metropolis. Untuk memulai bisnis, Bonaga berniat menjual tanah milik ayahnya yang d isana terletak kuburan keluarga Nagabonar. Akhirnya timbul konflik perbedaan nilai di antara mereka. Film yang diproduksi atas kerjasama PT Demi Gisela Citra Sinema dengan PT Bumi Prasidi Bi-Epsi ini didedikasikan kepada Almarhum Drs Asrul Sani yang telah menciptaan tokoh rekaan Nagabonar, pencopet yang diangkat menjadi jenderal dalam perang kemerdekaan.Setelah merdeka, Nagabonar (Deddy Mizwar) menjadi pengusaha sukses di Jakarta. Ia hidup seorang diri dan berhasil membesarkan anaknya, Bonaga (Tora Sudiro) setelah Kirana, istrinya meninggal.
Sebagai anak, Bonaga memiliki persamaan watak dan karakter dengan Bapaknya. Jujur, bertanggungjawab, dan sama-sama tak mampu menyatakan cinta pada wanita.Dengan jiwa kepemimpinannya, Bonaga bersama Pomo (Darius Sinathrya), Ronnie (Uli Herdinansyah), Jaki (Michael Muliadro) mengelola bisnis yang strategis. Bonaga bersama tiga sahabatnya merupakan cermin anak muda modern. Metroseksual, pintar, cerdas, dan dinamis.Suatu saat Bonaga dan sahabat-sahabatnya ingin 'menjual' kebun kelapa sawit milik Bapaknya di kampung halamannya Sumatra Utara kepada investor dari Jepang. Rencananya akan dijadikan resort.Tentu saja Nagabonar sangat marah besar. Karena di kebun itu juga terdapat tiga kuburan orang yang 'selalu hidup' di hati Nagabonar yakni Kirana, Mak (ibunya) dan Si Bujang, sahabatnya.Monita (Wulan Guritno), konsultan bisnis Bonaga yang cantik, mandiri, profesional, serta mencintai Bonaga berusaha menjembatani konflik antara Bapak dengan anak itu.Pertemuannya dengan Umar (Lukman Sardi, anak seorang pejuang yang jadi sopir Bjaj dan menjalani kehidupan sederhana, menjadi titik balik sikap Nagabonar dalam melihat dunia dan kehidupan.

No comments: